Denpasar – Klik Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram) berhasil menemukan inovasi unggulan yang disebut sebagai ‘lamtoro beef.’ Inovasi ini merupakan pakan sapi yang berasal dari lamtoro, yang ditemukan guna mengatasi ketergantungan terhadap pakan sapi konvensional seperti jerami atau rumput-rumputan. Sejak riset pertama kali dilakukan pada 2011, Fakultas Peternakan yang dimotori oleh Profesor Dahlanuddin berhasil menemukan bahwa tanaman lamtoro sangat representatif untuk dijadikan pakan sapi.
Dalam penelitiannya, Dekan Fakultas Peternakan Unram, Profesor Muhammad Ali, menjelaskan bahwa pengembangan lamtoro beef digunakan untuk pengembangan sapi Bali. Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang sudah berkembang pesat di NTB dan bagian lain Indonesia Timur. Namun, sapi Bali memiliki dua permasalahan utama dalam meningkatkan mutunya, yaitu pertumbuhan yang lambat dan daging yang keras. Oleh karena itu, sapi Bali dianggap inferior dibandingkan dengan jenis sapi eksotik seperti simmental atau limosin.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Fakultas Peternakan Unram melakukan riset terpadu dan mengembangkan lamtoro beef, yang telah menjangkau pasar internasional. Bahkan, pada event G20 di Bali 2022, daging sapi yang dikonsumsi oleh para pemimpin negara-negara tersebut adalah lamtoro beef hasil produksi Unram.
Teranyar, inovasi lamtoro beef Unram berhasil meraih riset pendanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di awal tahun 2023. Program yang pihaknya ajukan dalam PKKM itu diberi nama i-sapi (Integrated Sustainable Animal Vioduction inovation). Dalam program ini, Fakultas Peternakan Unram terus berupaya menggesa dan melakukan inovasi (riset) perihal lamtoro beef untuk menghadirkan peternakan berkelanjutan. Saat ini, Fakultas Peternakan Unram memiliki sekitar 64 pengajar, di antaranya terdapat 12 guru besar. Diharapkan, inovasi ini dapat menghasilkan produk-produk lain seperti steak, daging awetan (rarit), dan lain-lain. (KT)
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.