Itik atau bebek adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran sedang. Di Indonesia, itik pertama kali diperkenalkan oleh orang-orang India pada abad ke-VII, terutama di wilayah Pulau Jawa. Orang-orang India tersebut datang ke Indonesia sebagai ahli bangunan untuk membangun candi Hindu dan Budha. Pada masa keemasan Majapahit, ternak itik cepat berkembang dan menyebar ke wilayah lain seperti Kalimantan Selatan, Sumatera, Sulawesi, dan Bali. Selama masa kolonial Belanda, itik juga disebarkan melalui kuli-kuli kontrak di Sumatera. Di Bali, pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu, masyarakat sudah biasa beternak itik seperti tertulis dalam Prasasti Pucangan di Kabupaten Bangil.
Sekarang, itik menjadi sumber protein hewani yang penting di Indonesia dan banyak dibudidayakan. Selain dagingnya, telur itik juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sering digunakan dalam kuliner. Beberapa jenis itik asli Indonesia yang terkenal antara lain itik Pitalah dari Sumatera Barat dan itik Cihateup dari Jawa Barat.
Budidaya itik di Indonesia terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Itik dapat dibudidayakan dengan mudah dan biaya yang relatif murah. Selain itu, itik juga memiliki keunggulan dalam hal adaptasi lingkungan yang baik dan resistensi terhadap penyakit yang tinggi. Oleh karena itu, budidaya itik dapat menjadi alternatif bagi peternak yang ingin mencari sumber penghasilan tambahan.
Dalam sejarahnya, itik telah memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Indonesia. Dari masa ke masa, itik terus berkembang dan menjadi sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia. Budidaya itik juga memberikan peluang bisnis yang menjanjikan bagi peternak. Oleh karena itu, tidak heran jika itik menjadi salah satu hewan ternak yang banyak dibudidayakan di Indonesia.
Sumber :
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/52512/SEJARAH-PERKEMBANGAN-ITIK-DI-INDONESIA/
https://id.wikipedia.org/wiki/Itik
https://www.sumbarprov.go.id/home/news/9881-itik-pitalah
https://amiulfia11.wordpress.com/2015/04/06/sejarah-perkembangan-bebek-di-indonesia/
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4116/3/BAB%20II.pdf
https://www.duniasapi.com/umum/pentingnya-kolostrum-bagi-anak-sapi-perah-pedet.html
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.