Malang – Klik Ternak. Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Universitas Brawijaya (PKM UB) telah memberikan pendampingan kepada peternak ayam petelur Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang dalam kegiatan budidaya maggot guna mengolah limbah kotoran ayam pada kamis (07/09)
Tim PKM UB terdiri dari Prof. Dr. Ir. Nurul Isnaini, MP dari Fakultas Peternakan, drh. Yudit Oktanella, M.Si dari Fakultas Kedokteran Hewan, dan Prof. Dr. Ir. Sugeng Prijono, SU dari Fakultas Pertanian.
Budidaya maggot ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Peternak ayam petelur Desa Kidal memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat di Kota Malang. Namun, mereka juga menghadapi permasalahan limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari lingkungan.
Dalam penelitian yang dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, maggot terbukti dapat tumbuh dan bereproduksi dengan baik pada berbagai jenis substrat organik, termasuk limbah kotoran ayam. Berdasarkan penemuan tersebut, Tim PKM UB memutuskan untuk mengembangkan teknologi budidaya maggot sebagai solusi untuk mengatasi masalah limbah tersebut.
Dr. Faizal Andri, S.Pt., M.Pt., seorang dosen dari Fakultas Peternakan UB, juga turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Dr. Faizal menjelaskan bahwa maggot memiliki potensi besar sebagai bahan pakan untuk ayam petelur. Maggot kaya akan protein dan lemak dengan profil asam amino dan asam lemak yang baik, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan ayam petelur. Pemanenan maggot sebaiknya dilakukan pada fase larva atau prepupa, saat maggot memiliki biomassa yang tinggi dengan kandungan protein dan lemak yang optimal.
Selain memberikan penjelasan tentang potensi maggot sebagai pakan unggas, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Fakultas Peternakan UB, yaitu Shelfia Anggraini Wiyoso (S2 Ilmu Ternak), Dito Puguh Hermawan, Dzul Fikri Umro, dan Lintang Previa Caesarani Lujileo (S1 Peternakan), dalam praktik budidaya maggot dan pengolahan maggot sebagai pakan. Para peserta yang hadir secara aktif terlibat dalam sesi diskusi dan dengan antusias mengikuti praktik tersebut.
Kepala Desa Kidal menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim PKM UB. Ia berharap bahwa kegiatan ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Prof. Nurul Isnaini berharap bahwa teknologi budidaya maggot ini dapat membantu peternak ayam petelur Desa Kidal dalam mengatasi permasalahan limbah kotoran ayam yang berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, larva maggot yang dihasilkan juga dapat digunakan sebagai sumber pakan alternatif, dan bekas media budidaya maggot dapat dijadikan sebagai pupuk organik, sehingga mewujudkan ekonomi sirkular bagi peternak ayam petelur mitra mereka.
Dengan adanya pendampingan dari Tim PKM UB dalam budidaya maggot untuk mengolah limbah kotoran ayam, diharapkan bahwa peternak ayam petelur Desa Kidal dapat mengurangi dampak negatif lingkungan yang disebabkan oleh limbah tersebut, sambil memperoleh manfaat ekonomi tambahan. (RED/KT)
Tinggalkan Balasan