Belanda – Klik Ternak. Empat perempuan peternak sapi perah Indonesia mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung di Belanda, negara yang terkenal dengan industri susu sapi perahnya. Mereka adalah Rumini, Kristianti, Sulistiani, dan Heni, yang terpilih dari program Young Progressive Farmer Academy (YPFA) yang digagas oleh PT Frisian Flag Indonesia.
Program YPFA bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pengalaman langsung kepada peternak sapi perah Indonesia di Belanda, yang merupakan mitra bisnis PT Frisian Flag Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas susu sapi perah di Indonesia.
Keempat perempuan peternak sapi perah ini memiliki karakter, ketekunan, dan mimpi untuk mengembangkan peternakan mereka. Mereka juga memiliki business plan yang jelas, aspek lingkungan yang diperhatikan, dan semangat belajar hal baru. Selama di Belanda, mereka mengunjungi beberapa peternakan sapi perah modern dan berinteraksi dengan para peternak di sana.
Rumini, wanita asal Lembang, sudah punya 41 ekor sapi di lahan 800 meter persegi. Ia berencana meningkatkan jumlah sapi perah menjadi dua kali lipat dalam dua tahun ke depan. Heni, wanita asal Jawa Timur, punya 7 sapi laktasi dan 8 anak sapi di lahan 100 ribu meter persegi. Ia juga aktif mengikuti pelatihan peternakan untuk meningkatkan usahanya.
Sulistiani, wanita asal Jawa Timur lainnya, punya 6 ekor sapi laktasi dan 2 ekor anakan. Ia sangat suka mencoba hal baru dan terbuka akan informasi. Kristianti, wanita berhijab asal KPSBU Lembang, baru berusia 23 tahun tapi sudah jadi peternak sapi perah lebih dari lima tahun. Ia punya 13 ekor sapi dan rencana kuat untuk mengembangkan peternakannya.
“Kami memilih empat perempuan ini bukan karena ada kuota perempuan. Empat perempuan ini secara karakter, ketekunan dan track record serta mimpinya punya potensi untuk jadi lebih besar,” kata salah satu juri program YPFA, Deddy F Kurniawan dokter hewan yang juga konsultan peternakan Dairy Pro Indonesia.
Selaras dengan Deddy, juri lain dalam program YPFA yakni dosen Divisi Produksi Ternak Pernah Institut Pertanian Bogor (IPB) Epi Taufik mengatakan para peternak yang dipilih punya business plan jelas untuk mengembangkan peternakan sapi perahnya.
“Yang dipilih itu yang punya business plan yang jelas, tahapan jelas misalnya untuk mengembangkan usaha, aspek lingkungan juga diperhatikan oleh mereka,” kata Epi dikutip dari laman liputan6.com.
Keempat perempuan peternak sapi perah ini merupakan contoh inspiratif bagi para peternak lainnya di Indonesia. Mereka menunjukkan bahwa perempuan bisa berdaya dan berperan dalam mengelola peternakan sapi perah, bukan cuma pelengkap. Mereka juga berbagi ilmu dan pengalaman dengan para peternak lainnya di Indonesia setelah kembali dari Belanda.(RED/KT)
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.