Palangka Raya – Klik Ternak. Harga daging babi di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, turun dari Rp120.000 menjadi Rp100.000 per kilogram. Penurunan harga ini diduga karena penyakit African Swine Fever (ASF) yang kembali menyerang ternak babi di daerah tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat, Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ternak, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan atau DPKP Kota Palangka Raya, drh Ganjar Priyatno mengatakan, kemungkinan banyak masyarakat yang menjual babinya karena gejala ASF beberapa waktu terakhir mulai muncul kembali.
“Kalau babi masuk dari luar daerah itu tidak terlalu banyak. Mungkin banyak masyarakat kita yang menjual babi karena gejala penyakit ASF beberapa waktu terakhir mulai muncul kembali,” kata drh Ganjar dikutip dari Borneonews pada Jumat (12/01/2024).
Menurut drh Ganjar, karena inilah kemungkinan yang membuat stok babi melimpah di kalangan pedagang dan menyebabkan penurunan harga sejak Desember 2023 hingga saat ini.
“Melihat dari hal tersebut ada kemungkinan masyarakat menjual babinya, daripada tidak tertolong. Analisa sementara demikian,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia atau PDHI Provinsi Kalimantan Tengah, drh Eko Hari Yuwono menyarankan beberapa hal untuk dapat menekan kerugian yang dapat dialami peternakan babi.
“Saran kita kalau sudah ada yang sakit maka populasinya dihabiskan saja dulu,” kata drh Eko.
Penghabisan populasi ini disarankan Eko untuk menekan kerugian yang bisa dialami peternak. Penghabisan populasi menurutnya bisa dilakukan dengan memanen ternak babi lebih cepat, sebelum penyakit menyerang babi yang masih sehat.
“Setelah populasi dihabiskan, istirahat kandang dulu minimal 3 bulan sembari dilakukan desinfeksi baru kemudian bisa memasuk ternak baru lagi,” katanya.
drh Eko juga menyarankan peternak untuk memasang jaring anti lalat di seluruh kandang. Hal ini untuk mencegah masuknya lalat yang menjadi salah satu vektor penyebaran penyakit ASF.
Penyakit ASF merupakan penyakit menular yang menyerang ternak babi dan tidak dapat disembuhkan. Penyakit ini disebabkan oleh virus ASF yang dapat menyebar melalui kontak langsung dengan babi yang terinfeksi, produk ternak babi, dan benda yang terkontaminasi virus ASF. (RED/KT)
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.