1. Pengertian
Sapi Brahman Cross (BX) merupakan hasil persilangan terkontrol antara sapi Brahman (Bos indicus) dengan sapi lain, umumnya sapi Eropa seperti Hereford, Angus, Shorthorn, Simmental, dan Charolais. Persilangan ini bertujuan untuk menggabungkan keunggulan dari kedua jenis sapi tersebut, menghasilkan sapi potong yang adaptif, tahan penyakit, dan memiliki kualitas daging yang optimal.
2. Asal Mula dan Sejarah
Pengembangan sapi BX pertama kali dilakukan di Amerika Serikat dan Australia pada akhir abad ke-19. Di Indonesia, sapi BX mulai diperkenalkan pada tahun 1970-an dan saat ini menjadi salah satu jenis sapi potong yang populer, terutama di daerah dengan iklim panas dan kering.
3. Klasifikasi Taksonomi
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Genus: Bos
Spesies: Bos indicus (Brahman) x Bos taurus (sapi Eropa)
4. Keunggulan Sapi Brahman Cross:
- Kemampuan Adaptasi: Tahan terhadap panas, kekeringan, dan berbagai kondisi lingkungan dengan tingkat stres yang rendah.
- Ketahanan Terhadap Penyakit: Memiliki kekebalan tubuh yang kuat terhadap penyakit parasit dan penyakit tropis, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).
- Kualitas Daging: Memiliki daging dengan marbling yang cukup, menghasilkan tekstur dan rasa yang disukai konsumen.
- Pertumbuhan Cepat: Memiliki pertambahan bobot badan harian yang tinggi, memungkinkan efisiensi produksi daging yang optimal.
- Tingkat Kesuburan Tinggi: Memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, memungkinkan peningkatan populasi sapi BX secara cepat.
- Sifat Tenang: Memiliki sifat yang tenang dan mudah dikendalikan, sehingga memudahkan proses pemeliharaan dan pembibitan.
5. Kekurangan Sapi Brahman Cross:
Harga Bibit: Harga bibit sapi BX relatif lebih mahal dibandingkan sapi lokal.
Ukuran Karkas: Ukuran karkas sapi BX umumnya lebih kecil dibandingkan sapi Eropa, potentially affecting meat yield.
6. Karakteristik Morfologi Sapi Brahman Cross:
- Warna: Beragam, tergantung pada jenis sapi yang disilangkan, seperti merah, putih, coklat, dan kombinasi warna.
- Kulit: Tebal dan berkerut, membantu sapi BX untuk beradaptasi dengan panas dan kekeringan.
- Bulu: Pendek dan halus, membantu menjaga suhu tubuh.
- Tanduk: Beragam, tergantung pada jenis sapi yang disilangkan, ada yang bertanduk dan tidak bertanduk.
- Ukuran: Sedang hingga besar, dengan bobot badan dewasa rata-rata 400-600 kg.
7. Lokasi Pemeliharaan Sapi Brahman Cross:
Sapi BX dapat dipelihara di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di daerah dengan iklim panas dan kering. Beberapa daerah yang terkenal dengan peternakan sapi BX di Indonesia adalah:
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sulawesi Selatan
Kalimantan Timur
Sapi Brahman Cross merupakan pilihan yang tepat bagi para peternak yang ingin memelihara sapi potong yang adaptif, tahan penyakit, memiliki kualitas daging yang baik, dan mudah dipelihara. Sapi BX dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia, terutama di daerah dengan iklim panas dan kering. (Klik Ternak)
Sumber :
Penampilan Produksi Induk Sapi Brahman Cross (BX) yang Diinseminasi Buatan Menggunakan Semen Berbeda di PT Lembu Jantan Perkasa Serang-Banten. (https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51830)
Brahman Cross (https://sipinter-peternakan.kaltimprov.go.id/detail-komoditas/brahman-cross)
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.