
Yogyakarta – Klik Ternak. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui pakar dari Fakultas Peternakan, Dr. Ir. Nanung Danar Dono, M.Sc., IPM., memberikan panduan teknis dan formal terkait penyimpanan daging kurban yang aman dan tahan lama, Kamis (09/05/24).
Dr. Nanung menekankan pentingnya penanganan daging kurban yang tepat dan cepat untuk mencegah proliferasi mikroba. “Daging kurban yang tidak segera diolah atau disimpan dengan benar berisiko mengalami pertumbuhan mikroba yang pesat, sehingga berpotensi membahayakan kesehatan konsumen,” jelasnya, dikutip dari antaranews.com.
Berikut panduan yang direkomendasikan Dr. Nanung:
Tahap Persiapan:
1. Pencucian Daging: Cuci daging kurban dengan air bersih jika terlihat kotor. Untuk daging yang sudah bersih, pencucian tidak diperlukan dan dapat langsung disimpan.
2. Pemotongan Daging: Potong daging menjadi bagian-bagian kecil dengan ukuran ideal sekitar 1 kilogram per plastik.
Tahap Penyimpanan:
1. Penyimpanan Awal di Kulkas: Simpan daging di dalam chiller kulkas selama 12-24 jam. Hindari memasukkan daging langsung ke dalam freezer.
2. Penyimpanan Jangka Panjang di Freezer: Pindahkan daging dari chiller ke dalam freezer dengan suhu minimal -18 derajat Celcius.
3. Proses Thawing (Pencairan Daging Beku): Untuk mencairkan daging beku, hindari menyiramnya dengan air panas atau memasaknya secara/KT) langsung. Cairkan daging dengan cara mendiamkannya di dalam chiller kulkas atau merendamnya dalam air dingin dengan wadah kedap udara.
4. Mencuci Daging sebelum Dimasak: Setelah daging mencair, cuci kembali daging dengan air bersih secara menyeluruh sebelum diolah.
Tips Tambahan:
* Gunakan plastik zip-lock bening untuk memudahkan identifikasi dan mencegah kebocoran.
* Hindari menumpuk daging di dalam freezer agar sirkulasi udara optimal.
* Beri label pada setiap plastik daging yang berisi informasi tanggal pemotongan.
Selain panduan penyimpanan, Dr. Nanung juga mengingatkan pentingnya memilih hewan kurban yang sehat dan terawat. Hindari membeli hewan kurban yang dipelihara di tempat yang tidak higienis atau berpotensi terpapar kontaminan berbahaya.
Dengan menerapkan panduan teknis ini, diharapkan kualitas dan keamanan daging kurban dapat terjaga optimal, sehingga meminimalisir risiko kesehatan bagi konsumen dan memaksimalkan manfaat ibadah kurban. (RED/KT)
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.