Malinau Hilir: Dari Desa Transmigrasi Menjadi Kiblat Pertanian dan Peternakan

Malinau – Klik Ternak. Desa Malinau Hilir di Kecamatan Malinau Kota, Kalimantan Utara, merayakan hari ulang tahun ke-18 pada Sabtu (22/6/2024).

Berawal dari sekelompok masyarakat transmigrasi dari berbagai daerah di Jawa yang datang ke Malinau pada tahun 1994, desa ini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu desa termaju di Malinau.

“Dulu namanya dusun Suka Maju, sekarang menjadi Desa Malinau Hilir,” ujar Bupati Malinau Wempi W Mawa saat memberikan sambutan dalam acara HUT desa tersebut, dikutip dari rri.co.id.

Meskipun awalnya didiami oleh para transmigran, kini penduduk desa Malinau Hilir sudah bercampur dengan masyarakat lokal.

Lebih membanggakan lagi, desa ini telah menjadi rujukan bagi sektor pertanian dan peternakan di Malinau.

“Desa Malinau Hilir ini semakin berkembang dan bahkan menjadi referensi spirit bagi sektor pertanian, sektor peternakan,” jelas Wempi.

Desa ini terkenal dengan hasil pertanian dan perkebunannya yang melimpah, serta peternakan yang maju.

Memperingati HUT ke-18, Desa Malinau Hilir mengangkat tema “Dengan Keberagaman Menuju Masyarakat yang Sejahtera dan Bermartabat”.

Tema ini mencerminkan semangat toleransi dan persatuan yang kuat di desa ini.

“Di sini ada Toraja, Sumatera, Sulawesi, Jawa, Sunda, dan Dayak. Toleransi keagamaan juga terjaga dengan baik,” kata Wempi.

Bupati Malinau berharap agar semangat persatuan dan kesatuan ini dapat terus dijaga, terutama oleh generasi muda yang mungkin tidak mengetahui sejarah lengkap desa ini.

Desa Malinau Hilir merupakan contoh nyata bagaimana keberagaman dapat menjadi kekuatan untuk membangun masyarakat yang sejahtera dan bermartabat.

Kisah perjalanan desa ini dari desa transmigrasi menjadi desa maju patut menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Malinau dan seluruh Indonesia.

Upaya untuk menjaga warisan budaya dan sejarah desa ini juga penting untuk dilestarikan, agar generasi muda dapat belajar dari perjalanan para pendahulu mereka dan meneruskan semangat pembangunan desa. (RED)