Banyuwangi – Klik Ternak. Jarot Setiawan, seorang warga Desa Senepporejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, sukses merintis usaha peternakan kambing perah yang menghasilkan ratusan liter susu per hari. Mantan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ini pun kini menjadi salah satu pemasok susu kambing di wilayah Banyuwangi.
Sebelum menekuni usaha peternakan kambing perah, Jarot sempat dua kali bekerja sebagai TKI di Taiwan. Sekembali ke kampung halaman, Jarot sempat mencoba usaha tani jeruk, namun akhirnya beralih ke peternakan kambing perah pada tahun 2016.
“Pulang ikut bertani jeruk dengan keluarga. Akhirnya saya memilih beternak kambing perah sejak tahun 2016 hingga saat ini,” jelas Jarot, dikutip dari ngopibareng.id.
Kini, Jarot memiliki 200 ekor kambing perah jenis Sapera yang produktif. Hasil ternaknya pun tak tanggung-tanggung, mencapai 700-1000 liter susu kambing per minggu. Rata-rata, seekor kambing menghasilkan 1-2 liter susu per hari.
“Total rata-rata tiap hari bisa dapat 100-150 liter, tergantung produktivitas kambingnya,” beber Jarot.
Susu kambing hasil peternakan Jarot dikirim ke supplier pabrik susu bubuk di Yogyakarta dan Semarang setiap minggunya. Susu tersebut dijual dalam kondisi beku dengan harga Rp 16.000 per liter.
Kisah sukses Jarot ini pun menarik perhatian Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Ipuk bahkan mengunjungi peternakan Jarot dan memuji rasa susu kambing produksinya.
“Susunya enak, tidak bau prengus. Jadi selama ini kesan susu kambing itu bau, tidak benar. Bentuknya lebih kental dari susu sapi. Dan yang terpenting, harganya lebih mahal dari susu sapi,” jelas Ipuk.
Ipuk pun melihat potensi besar dalam usaha peternakan kambing perah. Menurutnya, hal ini bisa menjadi pilihan usaha yang menjanjikan, mengingat banyak masyarakat yang kini beralih dari susu sapi ke susu kambing karena kandungan gizinya yang lebih banyak.
“Susu kambing saat ini banyak diminati masyarakat, sehingga beternak kambing perah bisa menjadi pilihan,” ungkap Ipuk.
Kisah Jarot ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi anak muda Banyuwangi untuk berani memulai usaha dari nol dan mengembangkan potensi sektor pertanian di daerahnya. (RED/KT)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.