Press ESC to close

Kementan Genjot Ekspor Ayam Broiler ke Singapura: Pembinaan Intensif dan Jaminan Kesehatan Unggas

Pulau Bintan, Kepulauan Riau – Klik Ternak. Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) terus berupaya memperkuat upaya pembinaan peternakan ayam broiler di Pulau Bintan. Langkah ini merupakan rangka dalam memenuhi standar kesehatan hewan yang ketat dari Singapura, sehingga membuka peluang lebih besar bagi ekspor ayam broiler Indonesia ke negara tersebut.

Pembinaan yang dilakukan Ditjen PKH meliputi berbagai aspek, mulai dari penerapan standar biosekuriti yang ketat di peternakan hingga sertifikasi kompartemen bebas Flu Burung. Biosekuriti yang ketat meliputi pembatasan lalu lintas orang, alat dan transportasi, dan ternak,  kebersihan kandang, disinfeksi,  sanitasi, vaksinasi, serta pemberian vitamin untuk mencegah penyakit dan meningkatkan lingkungan sehat bagi kesehatan ayam.

Sertifikasi bebas Flu Burung diberikan kepada peternakan yang secara aktif dan berkelanjutan melakukan upaya pencegahan terhadap keberadaan virus tersebut pada ayam, kandang, dan lingkungan sekitarnya. Untuk memastikan ayam bebas dari Flu Burung, dilakukan pengujian laboratorium di Balai Veteriner Bukittinggi dan Balai Besar Veteriner Wates.

Selain itu, Singapura juga mensyaratkan ayam bebas dari Salmonella enteritidis, bakteri yang dapat menular ke manusia melalui makanan dan menyebabkan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian agar ayam tidak mengandung bakteri ini hingga ke rantai pangan.

Drh Imron Suandy, Direktur Kesehatan Hewan, menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjamin kesehatan dan keamanan produk unggas yang diekspor. “Setiap ayam yang diekspor dijamin bebas dari penyakit seperti Flu Burung, Salmonella, dan penyakit unggas lainnya,” kata Imron, dikutip dari majalahhortus.com.

Jaminan ini diberikan melalui sertifikasi dan pengawasan yang ketat, serta penerapan standar kesehatan hewan global di seluruh rantai produksi. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin diakui di pasar internasional, khususnya dalam hal ekspor produk hewan.

Pembinaan intensif ini diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor ayam broiler ke Singapura, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global produk unggas. Peningkatan ekspor ini akan memberikan dampak positif bagi peternak lokal, meningkatkan pendapatan mereka, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain itu, keberhasilan Indonesia dalam memenuhi standar kesehatan hewan global juga akan meningkatkan kepercayaan pasar internasional terhadap produk peternakan Indonesia secara keseluruhan. Hal ini membuka peluang lebih luas bagi ekspor produk peternakan lainnya, seperti sapi, kambing, domba, dan produk olahannya.

Upaya Kementan dalam memperkuat ekspor ayam broiler melalui pembinaan peternakan dan jaminan kesehatan unggas merupakan langkah strategis yang penting. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan peternak dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global produk unggas.

Keberhasilan ini juga menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam menjamin kesehatan dan keamanan produk hewan yang diekspor, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar internasional terhadap produk peternakan Indonesia. (KlikTernak)

×

Klik Ternak

Media peternakan yang menghadirkan konten menarik, informatif dan edukatif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *