
Bogor – Klik Ternak. Saat ini, pemerintah Indonesia tengah berkomitmen untuk mengupayakan melaksanakan program makan siang bergizi gratis bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan ibu hamil. Salah satu elemen penting dalam program ini adalah penyediaan susu sebagai sumber protein dan nutrisi. Namun, belakangan ini, muncul sebuah wacana mengenai penggunaan “susu ikan” sebagai alternatif susu sapi yang membuat menarik perhatian publik dan memunculkan berbagai pertanyaan di masyarakat Indonesia.
Susu ikan, yang lebih tepat disebut ekstrak protein ikan, memiliki potensi besar sebagai sumber nutrisi yang baik. Menurut wawancara yang dikutip dari video tim Kompas dengan produsen susu ikan, susu ikan sebenarnya bukanlah susu yang berasal dari hewan mamalia seperti sapi, kambing, atau kuda. Produk yang dikenal sebagai “susu ikan” ini merupakan hasil ekstraksi atau olahan dari ikan, khususnya hidrolisat protein ikan. Proses pembuatannya melibatkan pengolahan ikan-ikan yang kurang memiliki nilai ekonomi tinggi menjadi tiga produk utama: protein dalam bentuk bubuk, minyak ikan, dan produk sampingan berupa tulang ikan.
Bubuk protein inilah yang digunakan dan disebut sebagai susu ikan oleh masyarakat, meskipun secara teknis tidak termasuk dalam kategori susu (Taufik, 2023).
Dilihat dari kandungan gizi, susu ikan dan susu sapi memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Menurut Dokter Tan, dosen Fakultas Peternakan IPB, bahwa Susu sapi memiliki nutrisi yang lebih lengkap dan seimbang untuk pertumbuhan dan kesehatan, terutama bagi anak-anak. Dalam 100 gram susu sapi terdapat sekitar 3,2 gram protein, sementara ikan gabus mengandung 16,2 gram protein, ikan patin 17 gram, dan telur ayam berkisar 12 gram (Tan, 2023). Meskipun begitu, susu ikan memiliki kandungan protein yang tinggi, perlu dicatat bahwa susu sapi juga memiliki kandungan laktosa yang bisa menjadi masalah bagi sekitar 80% populasi Indonesia yang intoleran terhadap laktosa. Di sisi lain, susu ikan tidak memiliki laktosa, sehingga bisa menjadi alternatif yang baik bagi mereka yang memiliki intoleransi (Channel News Asia, 2024).
Susu ikan memang tidak bisa dianggap sebagai pengganti susu sapi secara utuh, namun produk olahan ikan ini memiliki potensi untuk menjadi sumber protein dan nutrisi alternatif, terutama bagi individu yang alergi atau intoleran terhadap susu sapi. Dengan kandungan protein dan asam amino esensial yang tinggi, serta komponen bioaktif seperti omega-3, susu ikan dapat berfungsi sebagai suplemen bergizi yang mendukung program makanan bergizi gratis oleh pemerintah (Kompas.com, 2023). Jika dibuat dari ikan berlemak, susu ikan juga mengandung omega-3 yang berperan penting dalam pengembangan otak dan sistem kekebalan tubuh (Tempo, 2024).
Namun, penting untuk dicatat bahwa susu ikan masih belum sepopuler susu hewan lainnya dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia. Edukasi dan sosialisasi yang baik sangat diperlukan agar masyarakat dapat menerima dan memanfaatkan susu ikan sebagai sumber protein yang sehat dan bergizi (Tan, 2023). Susu ikan bukanlah pengganti susu sapi, tetapi lebih sebagai produk olahan dari ekstraksi ikan yang memiliki kandungan nutrisi yang berbeda. Meskipun tidak dapat menggantikan susu sapi sepenuhnya, susu ikan berpotensi menjadi alternatif yang sehat dan ramah lingkungan.
Dengan demikian, meskipun susu ikan menawarkan banyak manfaat, terutama bagi mereka yang intoleran laktosa, penting untuk meningkatkan ketersediaannya dan penerimaan konsumen. Pemerintah perlu melakukan edukasi dan sosialisasi agar masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan susu ikan sebagai salah satu komponen alternatif dalam program makanan bergizi yang direncanakan.
Referensi:
1. Kompas.com. (2023). Susu Ikan Bukan Pengganti Susu Sapi, Ini Penjelasannya. Diakses pada 16/09/24 (https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/23/susu-ikan-bukan-pengganti-susu-sapi-ini-penjelasannya)
2. Taufik, Dosen Fakultas Peternakan IPB. (2023). Wawancara dalam video Kompas.com.
3. Tan, Dokter Fakultas Peternakan IPB. (2023). Wawancara dalam video Kompas.com.
4. Channel News Asia. (2024). Fish milk proposed in Indonesia’s free meal program. Diakses pada 16/09/24 (https://www.channelnewsasia.com/asia/indonesia-fish-milk-free-meals-programme-prabowo-gibran-child-stunting-4606381)
5. Faharas News. (2024). Produsen bahan baku susu ikan. Diakses pada 16/09/24 (https://news.faharas.net/71439/produsen-bahan-baku-susu-ikan/)
6. Jakarta Globe. (2024). Prabowo’s free meal plan: Benefits of fish milk. Diakses pada 16/09/24 (https://jakartaglobe.id/news/prabowos-free-meal-plan-brin-says-proposed-fish-milk-has-health-benefits)
7. NCBI. (2024). Environmental impact of fish milk production. Diakses pada 16/09/24 (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9776644/)
8. Tempo. (2024). Fish milk proposed in President-elect Prabowo’s free meal program. Diakses pada 16/09/24 (https://en.tempo.co/read/1915008/fish-milk-proposed-in-president-elect-prabowos-free-meal-program)
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.