Boyolali – Klik Ternak. Peternak sapi perah Boyolali melakukan aksi protes dengan membuang 50 ton susu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Winong. Aksi ini merupakan bentuk ketidakpuasan terhadap pembatasan kuota susu yang terkena dampak pada Industri Pengolahan Susu (IPS).
Sekitar 1.000 liter susu telah dibagikan gratis kepada masyarakat di monumen susu tumpah, Boyolali. Dalam hitungan menit, susu tersebut ludes diserbu warga. Dilansir dari cnnindonesia, Sriyono Bonggol, Koordinator aksi menyatakan sikap bahwa pembatasan kuota oleh IPS berdampak pada susu yang diproduksi peternak tidak dapat terjual dan akhirnya mengalami kerugian sehingga peternak terpaksa membuangnya. “Susu tersisa yang tidak dapat diserap pabrik sangat banyak, sekitar 30 ribu liter per hari,” ujarnya.
Kebijakan Pembatasan Susu
Akar dari permasalahan ini berawal dari kebijakan pembatasan kuota penerimaan susu oleh IPS yang sudah diberlakukan sejak beberapa bulan terakhir. Kebijakan ini diambil dengan alasan terjadinya penurunan permintaan pasar dan keterbatasan kapasitas produksi pabrik. Namun, kebijakan ini ternyata memiliki dampak negatif bagi peternak yang masih bergantung pada penjualan susu yang merupakan sumber utama penghasilan mereka.
Kesulitan Finansial dan Biaya Operasional
Kebijakan pembatasan kuota ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi berdampak pada sosial Peternak Boyolali. Kesulitan finansial yang dirasakan banyak peternak disebabkan karena tidak dapat menjual susu, sehingga cara peternak mendapatkan keuntungan dan menutupi biaya operasional dengan terpaksa menjual sapi perah. Selain itu, protes dengan aksi membuang susu juga menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat bahwa komoditas susu yang bernilai ini semestinya tidak terbuang dengan sia-sia.
Langkah Peternak dan Pemerintah Daerah Mengatasi Pembatasan Susu
Perlu adanya sinergi dan kolaborasi antar Peternak dan pemerintah daerah untuk fokus dan memperhatikan fenomena ini. Beberapa saran untuk solusi dari Klik Ternak dalam mengatasi masalah ini, yaitu:
- Kouta Penerimaan Susu ditingkatkan: Pemerintah dan IPS diharapkan dapat memberikan kebijakan terkait peningkatan kuota penerimaan susu peternak agar dapat meminimalisir pembuangan susu yang terbuang.
- Perlu Adanya Diversifikasi Produk Susu: Peternak tidak hanya fokus dalam menjual susu mentah saja, perlu ada pelatihan dan juga pengembangan dibanti dukungan dari pemerintah untuk bisa membantu peternak mengembangkan produk turunan susu, diantaranya yaitu: keju, yogurt, dan produk olahan susu lainnya yang memiliki harga jual yang lebih baik.
- Menyediakan dan meningkatkan fasilitas penyimpanan susu: Pemerintah perlu fokus dalam membangun maupun memperbaiki fasilitas penyimpanan susu agar dapat mempertahankan jangka waktu umur susu.
- Berkolaborasi dengan Industri Lainnya: Menjalin kerjasama dengan industri lain yang dapat mengolah komoditi susu menjadi olahan produk, seperti sabun susu, handbody dan lainnya.
- Bantuan subsidi bagi Peternak : Pemerintah perlu mendukung dan memberikan bantuan kepada peternak agar usahanya dapat berjalan dan bisa meningkatkan kualitas susu.
Harapan Peternak Untuk Industri Susu
Dengan adanya solusi dari langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi akar keluar dari permasalahan kelebihan produksi susu bisa teratasi dan tidak ada kerugian dari Peternak. Selain itu, peternak menginginkan pemerintah untuk mementingkan nasib peternak agar peternak dapat bersemangat untuk menyediakan kualitas dan produktivitas susu sebagai protein hewani masyarakat.
Pemerintah Boyolali Sigap Respond
Kabarnya Pemerintah Boyolali telah melakukan upaya untuk mempertenukan pihak IPS dengan Peternak agar mencari solusi dari permasalahan ini. “Kami sangat merasakan betapa peternak mengalami kesulitan yang dihadapi dan kami akan segera berusaha mencari jalan keluar yang bisa menguntungkan kedua pihak tersebut,” ujar Bupati Boyolali. (RED/KT)
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp