Tekan ESC untuk menutup

Kenalin Penyakit Tetelo, Momok Menakutkan Bagi Peternak Ayam

Bogor – Klikternak. Penyakit Tetelo, atau Newcastle Disease (ND), adalah momok bagi peternak ayam. Bayangkan, virus Avian Paramyxovirus type-1 ini dapat menyerang ayam segala umur dan menyebabkan kerugian besar. Tingkat kematian akibat Tetelo bahkan bisa mencapai 100%! Artikel ini akan membahas tuntas tentang Tetelo, mulai dari mengenali gejalanya, cara pencegahan, hingga penanganannya.

Gejala Tetelo bervariasi, namun ada beberapa tanda khas yang perlu diwaspadai. Ayam yang terinfeksi sering menunjukkan gangguan pernapasan seperti bersin, ngorok, dan batuk. Nafsu makannya menurun drastis, terutama pada ayam betina, disertai penurunan produksi telur. Kotoran ayam biasanya encer dan berwarna hijau. Perubahan fisik seperti jengger membiru, mata keruh, dan sayap terkulai juga umum terjadi. Pada kasus parah, Tetelo dapat menyebabkan kelemahan hingga kelumpuhan saraf.

Pencegahan merupakan kunci utama dalam mengendalikan Tetelo. Vaksinasi ND Lasota sangat dianjurkan, terutama pada ayam berumur 18 hari. Manajemen kebersihan kandang juga krusial. Dengan melakukan membersihan dan mendisinfeksi area kandang, peralatan kandang bahkan wearpack (Pakaian) petugas dapat meminimalkan risiko penularan penyakit ini. Selain itu, perlunya Biosekuriti yang diterapkan pada peternakan, seperti mengontrol akses ke kandang (traffic light), sanitasi, dan membatasi kontak dengan unggas liar, juga sangat penting.

Meskipun pencegahan lebih baik, penanganan tepat tetap diperlukan jika ayam terinfeksi. Segera lakukan isolasi ayam yang sakit dari ayam yang sehat untuk mencegah terjadinya penyebaran virus secara meluas. Pemberian antibiotik ini diberikan untuk mengatasi infeksi sekunder, sedangkan multivitamin membantu mempercepat pemulihan ternak. Jangan lupa untuk selalu memantau kesehatan ayam secara berkala juga penting untuk mendeteksi secara dini dan melakukan tindak cepat apabila terlihat tanda-tanda pada ternak.

Dampak yang diakibatkan oleh tetelo ini tidak main-main. Selain kematian, penyakit ini juga dapat menurunkan produksi telur, baik jumlah maupun kualitasnya, maupun daging. Telur dari ayam terinfeksi seringkali berkerabang tipis dan bentuknya abnormal. Pertumbuhan anak ayam juga terganggu, mengakibatkan penurunan berat badan. Kualitas daging ayam yang terinfeksi pun menurun. Jika dibiarkan maka semua ini dapat berujung pada kerugian ekonomi bagi peternak. (Klik Ternak)

Baca Klik Ternak di Google News

Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp

Rizki Adi Saputra

Rizki Adi Saputra

Copywriter | Content Creator | Desainer | Videografer | Coder Alumni Peternakan, GEN Z dari Merauke.

id_ID