Tekan ESC untuk menutup

Sejarah Peternakan Babi: Dari Domestikasi Hingga Modernisasi di Indonesia

Bogor – Klik Ternak. Peternakan babi telah menjadi bagian integral dari peradaban manusia selama ribuan tahun. Perjalanan panjang ini, dari domestikasi awal hingga sistem peternakan modern, menyimpan cerita menarik tentang adaptasi, inovasi, dan tantangan yang terus berkembang.

Jejak Domestikasi di Dua Benua:

Percaya atau tidak, babi purba pertama kali dijinakkan di dua tempat berbeda hampir bersamaan. Di Timur Dekat, tepatnya di sekitar Cekungan Tigris, proses ini dimulai sekitar 11.400 tahun lalu. Bayangkan, nenek moyang kita di masa itu sudah mulai berinteraksi dan memelihara hewan yang kelak menjadi sumber protein penting. Penemuan arkeologis di Siprus juga menguatkan hipotesis domestikasi awal di wilayah tersebut. Secara terpisah, di belahan bumi lain, China juga mendomestikasi babi sekitar 8.000 tahun lalu. Perbedaan lokasi dan waktu domestikasi ini menunjukkan betapa pentingnya peran babi bagi kehidupan manusia di berbagai penjuru dunia. Menariknya, babi domestik dari Timur Dekat kemudian menyebar ke Eropa dan bercampur dengan babi hutan lokal, menciptakan variasi genetik yang kita lihat sekarang.

Kisah Babi di Nusantara:

Di Indonesia, cerita babi dimulai dengan domestikasi babi hutan (celeng) di era pra-kolonial. Prasasti dari abad ke-10 bahkan menyebutkan “wok” (babi) sebagai sumber protein hewani, sejajar dengan ikan dan daging lainnya. Ini menunjukkan bahwa babi telah lama menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Memasuki masa kolonial, khususnya era VOC, peternakan babi mulai terstruktur. Pemerintah Hindia Belanda mengembangkan peternakan babi untuk memenuhi kebutuhan daging, memperkenalkan konsep peternakan komersial modern yang menjadi cikal bakal sistem peternakan saat ini.

Peternakan Babi Modern di Indonesia: Antara Peluang dan Tantangan:

Saat ini, populasi babi di Indonesia mencapai lebih dari 8 juta ekor (2022), dengan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Bali, dan Tapanuli Utara sebagai sentra utama. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas genetik babi melalui program inseminasi buatan dan penerapan standar nasional. Pergeseran dari sistem peternakan tradisional menuju intensif modern juga menjadi fokus utama.

Namun, perjalanan modernisasi ini bukan tanpa hambatan. Wabah penyakit seperti African Swine Fever (ASF) menjadi ancaman serius. Selain itu, kebutuhan akan standardisasi dan peningkatan biosekuriti, serta pengelolaan limbah dan dampak lingkungan, menjadi pekerjaan rumah yang harus diatasi.

Meskipun demikian, prospek peternakan babi di Indonesia tetap cerah. Peluang ekspor ke negara-negara seperti Singapura dan Hong Kong masih terbuka lebar. Potensi pengembangan di wilayah dengan mayoritas non-muslim juga menjanjikan. Ditambah lagi, pemerintah terus mendorong swasembada pangan melalui pengembangan peternakan babi, menunjukkan komitmen untuk menjadikan sektor ini sebagai penggerak ekonomi.

Kesimpulan:

Sejarah panjang peternakan babi, dari domestikasi hingga era modern, mencerminkan adaptasi manusia terhadap kebutuhan pangan dan perkembangan teknologi. Di Indonesia, sektor ini memiliki potensi besar, namun juga dihadapkan pada tantangan yang membutuhkan solusi inovatif dan berkelanjutan. Dengan strategi yang tepat, peternakan babi dapat berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. (Klik Ternak)

Sumber Pustaka :

  1. Lika – liku Budidaya Babi di Indonesia (https://repository.usd.ac.id/33519/1/5102_Lika-liku+Budi+Daya+Babi+di+Indonesia.pdf)
  2. Ensiklopedia Babi (https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Babi)
  3. Kementan Dorong Pengembangan Peternakan Babi Menuju Swasembada Pangan (https://www.swadayaonline.com/artikel/15341/Kementan-Dorong-Pengembangan-Peternakan-Babi-Menuju-Swasembada-Pangan/)
  4. Babi dalam Masyarakat Batak Toba (https://historia.id/kultur/articles/babi-dalam-masyarakat-batak-toba-vJjnb)
  5. Mengapa Babi Sangat Penting di Papua (https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20171017121212-445-248965/mengapa-babi-sangat-penting-di-papua)
  6. Bab II SEJARAH DAN ASAL USUL BANGSA BABI (https://pdfcoffee.com/bab-ii-sejarah-dan-asal-usul-babi-pdf-free.html)

Baca Klik Ternak di Google News

Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp

Klik Ternak

Klik Ternak

Media peternakan yang menghadirkan konten menarik, informatif dan edukatif

id_ID