Tekan ESC untuk menutup

Emang Boleh Ayam Petelur Dipuasakan? Ini Penjelasannya

Bogor – Klik Ternak. Bagi sebagian orang yang tidak berkecimpung di dunia peternakan, mungkin terdengar aneh jika ayam harus “berpuasa”. Padahal, program puasa ini sangat penting dalam pemeliharaan ayam petelur (layer), baik komersial maupun bibit (breeder), lho! Tujuannya adalah mencapai bobot badan ideal yang mendukung produksi telur atau anak ayam (DOC) yang maksimal.

Program puasa pada ayam petelur ini berlaku di seluruh dunia. Jika tidak diterapkan, produksi telur atau DOC bisa jadi rendah. Pasalnya, ayam yang memasuki usia remaja (pullet) bisa mengalami kegemukan, dan ini akan memengaruhi produksi telur atau DOC.

Saya sendiri pernah melihat dampaknya di sebuah peternakan ayam breeder di Liangangang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Peternakan itu gagal mencapai target produksi telur dan DOC, bahkan kaki ternaknya mengalami cacat. Fertilitas dan daya tetasnya pun rendah karena pakannya sama seperti pakan untuk unggas pedaging (broiler).

Padahal, pemeliharaan broiler tidak mengenal program puasa karena masa hidupnya singkat (4-5 minggu) dan tujuan utamanya adalah produksi daging. Jadi, ayam broiler harus diberi pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.

Metode Pemberian Pakan yang Efektif

Metode pemberian pakan pada ayam petelur komersial maupun bibit sangat beragam, dengan tujuan mencapai bobot badan pullet sesuai standar dan tingkat keseragaman yang sama. Jika bobot badan ideal dan tingkat keseragaman tidak tercapai, produksi akan kurang optimal dan peternak bisa merugi.

Oleh karena itu, pemberian pakan harus benar-benar diperhatikan. Berikut ini beberapa metode pemberian pakan yang umum diterapkan:

1. Metode Skip a Day Feeding:
Pemberian pakan dilakukan secara terbatas, yaitu satu hari diberi pakan dan satu hari dipuasakan, lalu satu hari diberi pakan lagi (skip a day). Tujuan utamanya adalah mengontrol bobot badan ayam pullet.

Metode ini biasanya diterapkan mulai ayam petelur berumur 4-20 minggu.
Bisa juga digunakan jika tempat pakan (feeding space) terbatas.
Syaratnya, potong paruh (debeaking) harus sempurna untuk mencegah kanibalisme saat ayam dipuasakan.

2. Metode 4-3 Feeding:
Pemberian pakan dilakukan dengan pola 4-3, yaitu empat hari makan dan tiga hari puasa dalam setiap minggunya.

Contohnya, jika pullet berumur lima minggu dan standar pakan per harinya 52 gram, maka jumlah pakan satu minggunya adalah 364 gram (52 gram x 7 hari = 364 gram).
Jumlah pakan satu minggu dibagi untuk empat hari makan, menjadi 91 gram per pullet (364 gram : 4 = 91 gram).

Jadi, setiap hari makan, ayam pullet diberi pakan 91 gram (misalnya Minggu, Selasa, Kamis, Sabtu), dan tiga hari sisanya dipuasakan (Senin, Rabu, dan Jumat).

3. Metode 3-1-2-1 Feeding:
Pemberian pakan dilakukan dengan pola tiga hari diberi pakan, satu hari puasa, dua hari diberi pakan, kemudian satu hari puasa.

Contohnya, jika pullet berumur 16 minggu dan standar pakan per hari 106 gram, maka satu minggu membutuhkan 623 gram (89 gram x 7 hari = 623 gram).
Jumlah pakan satu minggu dibagi untuk lima hari makan = 124,6 gram (623 gram : 5 hari = 124,6 gram).

Jadi, pada hari makan (misalnya Minggu, Senin, Selasa, Kamis, Jumat), ayam diberi pakan 124,6 gram, sedangkan pada hari Rabu dan Sabtu dipuasakan. Metode ini biasanya dilakukan jika jumlah pakan yang diberikan dengan metode skip a day sudah maksimal dan diterapkan pada periode ayam menjelang bertelur (laying period).

Antisipasi Program Puasa untuk Hasil Optimal

Sebelum dan saat menerapkan program puasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan:

  1. Pastikan jumlah ayam dalam kandang sudah pasti, agar pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan. Hitung ulang jumlah ayam secara berkala, terutama saat seleksi dan grading.
  2. Jumlah tempat pakan dan minum harus sesuai standar dengan jumlah ayam yang ada.
  3. Berikan vitamin dan anti-stres dalam air minum.
    Ventilasi udara dalam kandang harus nyaman bagi ayam.
  4. Disiplinkan anak kandang/karyawan dalam mengisi catatan harian kandang.
  5. Pastikan batas antar kamar (pen) kandang rapat, agar ayam dari pen sebelah tidak masuk ke pen lain dan mengacaukan perhitungan jumlah ayam.
  6. Jangan pernah menghentikan pemberian air minum. Berikan air bersih dan higienis.
  7. Kondisi litter harus kering agar tidak ada gas amonia atau gas lain yang mengganggu pernapasan ayam.
  8. Pasang lampu penerangan kandang sesuai standar yang telah ditetapkan.
  9. Jaga kualitas pakan dan minimalkan pakan yang terbuang.
  10. Jika ada ayam yang menunjukkan sifat kanibalisme, segera pindahkan ke kandang tersendiri.

Ingat, program puasa hanya diterapkan pada ayam remaja, bukan pada ayam yang sedang berproduksi. (Klikternak)

Baca Klik Ternak di Google News

Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp

Klik Ternak

Klik Ternak

Media peternakan yang menghadirkan konten menarik, informatif dan edukatif

id_ID