
Bogor – Klik Ternak. Rumen sapi merupakan salah satu limbah rumah potong hewan yang belum dimanfaatkan secara optimal bahkan ada yang dibuang begitu saja, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Padahal, rumen sapi memiliki potensi nutrient yang dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi produk yang bermanfaat, yaitu asap cair. Asap cair adalah produk yang dihasilkan dari pirolisis biomassa, yaitu proses pemanasan biomassa tanpa oksigen. Asap cair memiliki berbagai manfaat, seperti pengawet makanan, pestisida, pupuk, dan bahan bakar.
Asap cair adalah produk yang dihasilkan dari pirolisis biomassa, yaitu proses pemanasan biomassa tanpa oksigen. Asap cair memiliki berbagai manfaat, seperti pengawet makanan, pestisida, pupuk, dan bahan bakar. Rumen sapi adalah salah satu jenis biomassa yang dapat dimanfaatkan menjadi asap cair. Rumen sapi adalah isi lambung sapi yang kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, serat, fosfor, dan abu. Rumen sapi dapat diolah menjadi asap cair dengan cara mengeringkan, menggiling, dan mempirolisisnya pada suhu 300-500°C selama 30-60 menit. Asap cair dari rumen sapi dapat digunakan sebagai pengawet ikan, karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan oksidasi lemak. Asap cair dari rumen sapi juga dapat digunakan sebagai pupuk organik, karena dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, serta mengurangi serangan hama dan penyakit.
Untuk membuat asap cair dari rumen sapi, diperlukan beberapa langkah, yaitu:
- Mengeringkan rumen sapi dengan cara menjemur di bawah sinar matahari atau menggunakan oven sampai kadar airnya kurang dari 10%.
- Menggiling rumen sapi yang sudah kering menjadi serbuk halus dengan menggunakan blender atau mesin penggiling.
- Memirolisis serbuk rumen sapi dengan menggunakan reaktor pirolisis yang terbuat dari drum besi berukuran 200 liter yang dilengkapi dengan pipa keluaran, termometer, dan kompor gas. Proses pirolisis dilakukan pada suhu 300 – 500°C selama 30 – 60 menit. Hasil pirolisis berupa gas, cairan, dan padatan. Gas yang keluar dari pipa keluaran dialirkan ke dalam botol air mineral yang berisi air dingin untuk mengembunkan gas menjadi cairan. Cairan yang terkumpul di dalam botol adalah asap cair. Padatan yang tersisa di dalam reaktor adalah arang yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Asap cair yang dihasilkan dari rumen sapi dapat digunakan sebagai pengawet ikan dan pupuk organik dengan cara sebagai berikut:
- Pengawet ikan: Asap cair dicampur dengan air dengan perbandingan 1:10. Campuran ini digunakan untuk merendam ikan segar selama 24 jam. Setelah itu, ikan diangkat dan dikeringkan dengan cara dijemur atau diasapi. Ikan yang diawetkan dengan asap cair dapat bertahan lebih lama dan memiliki rasa yang lebih enak daripada ikan yang diawetkan dengan cara lain.
- Pupuk organik: Asap cair dicampur dengan air dengan perbandingan 1:100. Campuran ini digunakan untuk menyiram tanaman secara rutin. Asap cair dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, serta mengurangi serangan hama dan penyakit. Asap cair juga dapat meningkatkan kandungan hara dan aktivitas mikroba di dalam tanah.
Rumen sapi merupakan limbah rumah potong hewan yang dapat dimanfaatkan menjadi asap cair dengan cara pirolisis. Asap cair memiliki berbagai manfaat, seperti pengawet makanan, pestisida, pupuk, dan bahan bakar. Asap cair dapat digunakan sebagai pengawet ikan dan pupuk organik dengan cara mencampurnya dengan air dan mengaplikasikannya pada ikan dan tanaman. Asap cair dapat meningkatkan kualitas dan daya simpan ikan, serta pertumbuhan dan hasil tanaman.
Sumber:
Aritonang, U. D. 2022. EFEKTIVITAS PEMANFAATAN RUMEN SAPI SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR. In SemanTECH (Seminar Nasional Teknologi, Sains dan Humaniora) (Vol. 4, No. 1, pp. 205-209).
https://jurnal.poligon.ac.id/index.php/semantech/article/download/997/644/
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.