
Jakarta – Klik Ternak. Pernahkah Anda mendengar suara Kentut dari sapi? Tapi ada beberapa opini masyakarat bahwa sapi bisa mengeluarkan gas yang sering dianggap kentut melalui mulut. Sapi mengeluarkan gas yang disebut metana, yang sering diasosiasikan dengan kentut, melalui sendawa atau bersendawa. Yuk, kita selami lebih dalam tentang proses ini untuk menjawabnya!
Proses Kentut Sapi yang Sebenarnya
Sapi memiliki proses kentut yang unik, proses pembentukan gas dimulai diantaranya yaitu:
- Pencernaan Makanan: Sapi memiliki sistem pencernaan yang unik, dikarenakan memiliki empat lambung, dan yang terbesar adalah rumen. Di sinilah bakteri-bakteri kecil (mikrobakteri) bekerja keras menguraikan makanan yang sulit dicerna, seperti rumput dan jerami. Proses ini menghasilkan gas metana dan karbondioksida sebagai produk sampingan.
Produksi Gas Metana: Bakteri-bakteri di dalam rumen yang disebut metanogen bertanggung jawab atas produksi gas metana. Semakin banyak sapi makan, semakin banyak gas yang dihasilkan. Puncak produksi gas terjadi sekitar 2-4 jam setelah makan. Metana yang dikeluarkan melalui lewat mulut ternak ke atmosfer menurut riset D.P. Morgavi (2008), ditunjukkan sapi potong dapat mengemisi metana sekitar 60-70 kilogram per tahun, sapi perah 110-145 kg per tahun, dan domba 8 kg per tahun. Live Science melaporkan per tahun seekor sapi bisa menghasilkan gas metana 120 kg, domba 8 kg, babi 1,5 kg, dan manusia hanya berkisar 0,12 kg.
Keluaran Gas: Gas-gas yang terkumpul di rumen tidak keluar melalui kentut, melainkan melalui sendawa. Sapi bersendawa setiap menit, dan proses ini memakan waktu sekitar 10 detik untuk mengeluarkan semua gas. Gas metana bukan hanya kentut saja, namun kotoran (feses) yang dibiarkan begitu saja di kandang dapat memicu gas metana.
Fakta Menarik tentang Kentut Sapi
Ternyata kentut pada sapi memiliki hal menarik yang bisa dibahas dan dijadikan penelitian lebih lanjut. Berikut ini adalah fakta menarik kentut sapi :
Dampak pada Iklim: Gas metana yang dihasilkan sapi adalah salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global. Emisi metana di peternakan mencapai 14,5 persen dari total emisi gas rumah kaca di dunia. Emisi metana dari sapi bahkan hampir setara dengan emisi dari industri bahan bakar fosil! Metana juga memiliki efek rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida.
Upaya Mengurangi Emisi Metana: Para ilmuwan dan peternak sedang mencari cara untuk mengurangi emisi metana dari sapi. Beberapa solusi yang sedang diteliti antara lain mengubah pola makan sapi, memberikan suplemen pakan, dan bahkan mengembangkan vaksin anti-metana untuk mengurangi produksi metana oleh bakteri di dalam rumen.
Peran sebagai pupuk pertanian organik : Meskipun gas metana sapi memiliki dampak negatif untuk lingkungan, tetapi kotoran (feses) sapi juga bisa bantu dalam ekosistem pertanian dengan menyediakan pupuk alami melalui feses yang kaya akan nutrisi dan unsur hara.
Kesimpulan
Jadi, kentut sapi sebenarnya merupakan sendawa yang mengandung gas metana. Meskipun terdengar lucu, emisi metana dari sapi memiliki dampak serius pada lingkungan jika tidak dilakukan penanganan lebih lanjut. Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih paham untuk peduli terhadap upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan.
Salah satu strategi mitigasi di sektor peternakan yang dapat dilakukan, menurut Asaah Ndambi, adalah dengan meningkatkan manajemen pakan dan limbah ternak. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain adalah penggunaan suplemen pakan, memaksimalkan pemanfaatan pakan lokal seperti sisa-sisa tanaman, dan meningkatkan kualitas pakan itu sendiri.
Selain itu, penting juga untuk memperbaiki gen agar produktivitas ternak meningkat, memantau kesehatan serta siklus ternak, dan mengurangi limbah dalam rantai pasokan ternak. “Pola reuse, recycle, dan reduce dalam rantai peternakan juga perlu ditingkatkan,” tambah Asaah Ndambi. (Klik Ternak)
Referensi:
- Emisi Metana Dari Limbah Peternakan Bisa Dikurangi Signifikan, Kompas (https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/03/06/emisi-metana-dari-limbah-peternakan-bisa-dikurangi-signifikan)
- Sapi Menyumbang Pemanasan Global, CNN Indonesia (https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210615172005-199-654687/sapi-menyumbang-pemanasan-global)
- Sapi Sumbang Pemanasan Global Berapa Banyak Angkanya, Tempo (https://nasional.tempo.co/read/724647/sapi-sumbang-pemanasan-global-berapa-banyak-angkanya)
- Kentut Sapi, Warstek (https://warstek.com/kentut-sapi/)
Baca Klik Ternak di Google News
Bergabunglah dengan kami di Kanal WhatsApp
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.